Daftar Menu


video pembelajaran

Jumat, 30 Mei 2008

Pembelajaran dengan menggunakan media Komputer


Penggunaan komputer telah merambah di segala bidang, hal ini dikarenakan komputer memiliki aplikasi praktis yang dapat dimanfaatkan oleh semua bidang. Tidak lepas dari hal tersebut adalah bidang pendidikan dan pembelajaran yang banyak memerlukan bantuan dan aplikasi-aplikasi komputer.

Istilah pembelajaran berbantuan komputer ini diadopsi dari beberapa terjemahan sejenis yang menjelaskan tentang penggunaan/pemanfaatan komputer untuk pembelajaran, namun yang lebih tepat dalam konteks pengembangan ini adalah Computer Assisted Instruction (CAI).

Dalam kegiatan membantu pembelajaran siswa, komputer dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal. Hal ini diawali dengan penemuan dan pemanfaatan Mesin Mengajar (Teaching Machine) untuk menerapkan pengajaran berprograma pada tahun 1950 – 1960an hingga kemudian kemajuan bidang klinik komputer mampu menerjemahkan aplikasi ke dalam program – program CAL (Computer Assisted Learning), CAI (Computer Assisted Instruction), CBT (Computer Based Training) dan sebagainya.

Anderson dalam terjemahan Yusufhadi dkk (1987 : 199), menjelaskan : “Secara khas CAI ialah penggunaan komputer secara langsung untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan-latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa”.

Sementara itu pengertian CAI juga di berikan oleh Nasution (1987:60) dengan perluasannya yakni: pengajaran dengan bantuan komputer adalah “ pengajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Komputer itu dapat di lengkapi sehingga memperluas fungsinya dan dapat digunakan sebagai mesin belajar atau Teaching Machine”.

Dalam melaksanakan pembelajaran perlu dilakukan segala upaya agar terjadi proses interaktif yang dapat meningkatkan intensitas dan aktivitas belajar siswa. Media tersebut adalah komputer, yang dapat mewujudkan siswa untuk menjadi pemilih materi sebaik pelaku materi. Siswa duduk di depan komputer dan memilih kegiatan dari menu pada program pembelajaran yang sesuai dengan tingkat belajarnya dengan minat dan keinginannya (Gallini,1983:8)

Selain itu komputer mampu melayani kebutuhan siswa secara individual sebagaimana dikemukakan Anderson (terjemahan Yusufhadi dkk, 1987:199) ”karena keluwesan dan kemampuan suatu komputer untuk memberikan pembelajaran yang bervariasi, maka komputer dianggap sebagai pemeran seorang tutor yang sabar tanpa batas”.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komputer, maka bahan pembelajaran di lambangkan dengan menggunakan media tersebut. Hal ini dilakukan karena media komputer memiliki kelebihan–kelebihan terutama dalam hal interaktif dan sifat individual dalam melayani kebutuhan belajar siswa.

Pemakaian komputer lebih disukai karena komputer dapat melakukan pembelajaran interaktif, sebab unsur interaktif menjadi ciri dari progran CAI, sebagaimana dikutip Ekohariadi (2001:32) dari Borsook & Hinginbotham – wheat, Terrel) bahwa: ”program pembelajaran interaktif adalah pembelajaran yang mampu (1) membangkitkan stimuli, (2) menerima respon siswa dan (3) memodifikasi program sebagai akibat masuknya respon tersebut”.

Untuk dapat digunakan sebagai media belajar individual, komputer harus dapat menghadirkan situasi pembelajaran pada siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelebihan komputer yang secara langsung dapat berinteraksi dengan siswa sebagaimana dikemukakan Collis (1996:402) faktor esensial pemakai untuk berinteraksi dengan komputer dengan cara yang sengaja (lebih dari sekedar konsekuensi penggunaan peralatan, seperti telephone). Hal ini berarti bahwa komputer dapat menjamin terjadinya interaksi dengan pemakaiannya sebagaimana layaknya penggunaan alat telephone.

Dalam penjelasan pola tersebut Morris mengatakan : “pola pertama merupakan pola tradisional dalam bentuk tatap muka guru-siswa. Dalam pola ini guru merupakan satu-satunya sumber. Pola kedua merupakan guru dengan alat bantu audio visual untuk membantu kegiatan pembelajaran. Pola ketiga mengandung pemanfaatan sistem instruksional yang lengkap, guru terlibat dalam merancang dan menilai serta menyeleksi, maupun berperan dalam fungsi pemanfaatan. Pola keempat meliputi sistem instruksional lengkap yang hanya terdiri dari pembelajaran bermedia, dimana guru tidak berperan langsung.”

1 komentar: