PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pythagoras adalah seorang matematikawan yang lahir sekitar tahun 582 SM. di Pulau Samos, Yunani. Pythagoras hidup amat sederhana, keras, dan memakai waktunya mengerjakan matematika. Pythagoras yakin bahwa matematika menyimpan semua rahasia alam semesta dan dia percaya bahwa beberapa angka memiliki keajaban. Pythagoras diingat karena dalil Pythagoras, sebuah rumus sederhana dalam geometri tentang ketiga sisi dalam segitiga siku - siku. Namun, Pythagoras juga melakukan beberapa eksperimen ilmiah paling pertama melalui mendengarkan suara senar yang diregangkan dengan panjang yang berbeda dan meneliti matematika oktaf dan harmoni. Ide - ide matematika Pythagoras menjadi penting bagi filsuf Plato dan melalui pengaruh Plato para ilmuwan lain seperti Galileo, Kepler, dan Sir Issac Newton.
Pada tahun 2500 SM, orang-orang Mesir Kuno menganggap pasangan bilangan 3,4 dan 5 sebagai bilangan-bilangan yang ajaib dan menyebutnya sebagai salah satu ajaran dari Dewa Oasis. Ketika mereka membangun fondasi piramida, mereka menggunakan bilangan-bilangan tersebut sebagai acuan membangun sudut siku-siku dengan bantuan sebuah tali yang dibuat 4 simpul dengan jarak masing-masing antara simpul pertama dan kedua berjarak 3 satuan, simpul kedua dan ketiga berjarak 4 satuan dan simpul ketiga dan keempat berjarak 5 satuan. Jika tali tersebut dibuat segitiga dengan menyatukan simpul pertama dan keempat, maka didapatkan sebuah segitiga siku-siku yaitu suatu segitiga yang salah satunya siku-siku.
Dalam matematika , Teorema Pythagoras adalah suatu hubungan di geometri Euclid antara tiga sisi pada sebuah segitiga siku-siku dimana: Dalam setiap segitiga siku-siku, luas persegi yang berada di sebelah sisi miring adalah sama dengan jumlah bidang kotak yang berada pada kedua sisi lainnya
Teorema dapat ditulis sebagai persamaan yang berkaitan dengan panjang sisi a, b, dan c, yang sering disebut persamaan Pythagoras:
dimana c merupakan panjang sisi miring, dan a dan b mewakili panjang dua sisi lain
Teorema Pythagoras ini dinamai oleh seorang matematikawan Yunani bernama Pythagoras , setelah melakukan penelitian, penemuan dan membuktikan . Meskipun banyak ilmuan sering berpendapat tentang teorema tersebut (Ada banyak bukti bahwa matematikawan Babilonia memahami rumus tersebut, tetapi ada sedikit bukti yang dipasang ke dalam kerangka matematis) . Matematika menyediakan alat-alat praktis dalam bentuk konsep yang dirancang untuk perhitungan tertentu. Di sisi lain Pythagoras, adalah salah satu yang pertama untuk memahami angka sebagai unsur-unsur dalam segitiga siku-siku.(Read More)
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.